Dosen-Mahasiswa Ditantang Adu Publikasi Ilmiah
Indonesia berada di kawasan paling dinamis dalam pengembangan riset-riset akademis dan industri.
Namun disayangkan, baik penyerapan maupun publikasi ilmiah dari Tanah Air terbilang sangat rendah.
Padahal, karya-karya akademis dalam bentuk paper ilmiah tidak hanya menjadi bahan baku bagi inovasi industri, investasi di bidang-bidang riset juga memiliki korelasi positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Menjadi tantangan besar bagi akademisi Indonesia untuk dapat meningkatkan kualitas jurnal nasional agar diakui oleh lembaga ilmiah internasional. Hal ini menjadi semangat PT Telkom Indonesia di balik Q-Journal Paper Awards.
Sesuai nama, Q-Journal Paper Awards menantang para akademisi di Indonesia, baik dosen perguruan tinggi, mahasiswa, maupun peneliti non perguruan tinggi, untuk menuliskan paper dalam beberapa bidang yang telah ditentukan sebelumnya.
Bidang-bidang itu meliputi "Politik, Pemilu dan Pencegahan Korupsi," "Teknologi, Komunikasi, Informasi dan Inovasi," "Kesehatan dan Jamkesmas," "Transportasi dan Budaya Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas," serta "Pariwisata dan Ekonomi."
"Paper yang diunggah dapat berupa artikel lama (selama sesuai tema) ataupun benar-benar baru," ujar Executive General Manager dari Divisi Solution Convergence Telkom Achmad Sugiarto, dalam keterangan tertulis yang diterima VIVA, Kamis 6 Februari 2014.
Syaratnya, peserta harus mengunggah paper/artikel di situs Q-Journal sebelum 10 April 2014, karena pemenang akan diumumkan pada 2 Mei 2014. Ajang Q-Journal Paper Awards sendiri dimulai pada 1 Februari 2014.
Penentuan pemenang didasarkan pada dewan juri yang terdiri atas Ashwin Sasongko dari LIPI, Yundini H Erwin dari PTIK Mabes Polri, Ketua ICPI Azril Azahari, dan beberapa lainnya.
"Akan ada lima pemenang paper terbaik yang mendapatkan hadiah sebesar Rp7,5 juta," papar Anto—sapaan akrab Achmad Sugiarto.
Sementara itu, ada pula kategori paper terfavorit yang paling banyak diunduh untuk setiap peserta (dosen/peneliti, umum, dan mahasiswa) yang masing-masing mendapatkan hadiah sebesar Rp4 juta.
"Kompetisi ini menjadi salah satu upaya untuk mencapai target 1.000 jurnal dan riset akademis di Q-Journal. Kami ingin menggairahkan keinginan orang untuk menulis," tutur Anto.
Q-Journal yang dikembangkan sejak Maret 2013 silam difungsikan sebagai motor penggerak kalangan akademis untuk mendapatkan sekaligus mengunggah hasil riset dan wacana akademis Indonesia ke ranah global.
Dengan fungsi Global Discovery Service, Q-Journal menjelma jadi media penyebarluasan materi akademis berskala internasional ke berbagai universitas dengan biaya terjangkau.
Sebaliknya, fungsi Global Publishing Service memungkinkan materi akademis dari lembaga riset dan pendidikan di tanah air di akses ke ranah internasional.
"Kami berharap terjadi peningkatan berarti pada tingkat sitiran (citation rate) dari paper-paper Indonesia, yang secara otomatis akan meningkatkan impact factor jurnal, reputasi akademis penulis, serta perguruan tinggi atau lembaga penelitiannya," tutup Anto.
Selain Q-Journal, Telkom juga aktif memberi sumbangsih untuk pendidikan Indonesia. Mulai penerimaan siswa baru secara online SIAP Online, aplikasi buku dan perpustakaan digital Qbaca, tayangan TVEdukasi via aplikasi TV digital UseeTV, serta program IndiSchool berupa layanan Internet gratis untuk 100.000-an sekolah di Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar